简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Indikator Inflasi Favorit The Fed Terus Menurun Secara Stabil
Ikhtisar:Data terbaru mengenai inflasi dan sentimen ekonomi AS menunjukkan bahwa tekanan harga semakin mereda, sementara momentum konsumsi mulai melambat secara moderat. Indeks inflasi inti PCE—indikator yang
Data terbaru mengenai inflasi dan sentimen ekonomi AS menunjukkan bahwa tekanan harga semakin mereda, sementara momentum konsumsi mulai melambat secara moderat. Indeks inflasi inti PCE—indikator yang paling diperhatikan oleh Federal Reserve—umumnya sejalan dengan ekspektasi pasar. Sentimen konsumen juga menunjukkan pemulihan dari level terendah, sehingga ekspektasi terhadap perubahan kebijakan moneter semakin meningkat. Pada saat yang sama, strategi geopolitik global pemerintahan AS memasuki fase penyesuaian besar, menandai potensi perubahan struktur dalam hubungan AS–Tiongkok dan tatanan internasional.
Pada bulan September, indeks harga PCE naik 0,3% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan, sesuai dengan ekspektasi pasar. PCE inti naik 0,2% MoM, sementara laju tahunan stabil di 2,8%, sedikit lebih rendah dibandingkan 2,9% pada periode sebelumnya. Data tersebut menunjukkan bahwa tren penurunan inflasi berlangsung konsisten selama beberapa bulan tanpa adanya tanda-tanda rebound, sehingga memperkuat keyakinan pasar bahwa inflasi berada dalam jalur terkendali.
Perlu dicatat bahwa pertumbuhan pendapatan pribadi melampaui perkiraan, mencerminkan ketahanan pasar tenaga kerja dan upah. Namun, belanja pribadi lebih rendah dari ekspektasi, menunjukkan bahwa konsumen mulai menyesuaikan pola pengeluaran mereka dalam lingkungan suku bunga tinggi yang berkepanjangan. Secara keseluruhan, ekonomi AS memperlihatkan karakteristik soft landing yang khas: “inflasi melandai secara bertahap, sementara permintaan melemah secara moderat.”
Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan untuk bulan Desember naik dari 51 ke 53,3, mengakhiri penurunan selama empat bulan berturut-turut. Yang lebih penting, ekspektasi inflasi jangka pendek dan jangka panjang juga turun:
Ekspektasi inflasi 1 tahun: turun menjadi 4,1% (vs. 4,5% sebelumnya)
Ekspektasi inflasi 5 tahun: turun menjadi 3,2% (vs. 3,4% sebelumnya)
Kedua indikator tersebut berada di level terendah sejak awal tahun, mencerminkan berkurangnya kekhawatiran konsumen terhadap tekanan harga serta pandangan yang lebih positif terhadap kondisi keuangan pribadi dan pasar kerja. Penurunan ekspektasi inflasi mendukung stabilitas harga dan merupakan indikator awal yang penting untuk menilai arah inflasi selanjutnya.
Mantan penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett—sering dijuluki “ketua bayangan The Fed”—mengatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini cukup ideal bagi The Fed untuk melakukan “pemangkasan suku bunga secara hati-hati,” dan memperkirakan kemungkinan pemotongan 25 bps dalam pertemuan pekan depan. Ia menilai bahwa dampak penutupan pemerintahan AS terhadap ekonomi lebih besar dari perkiraan, namun memproyeksikan rebound yang lebih kuat pada kuartal pertama tahun depan. Ia juga menekankan bahwa akselerasi perkembangan AI berpotensi mendorong produktivitas AS hingga 4% pada 2025.
Di ranah politik, Hassett mendukung usulan baru Menteri Keuangan Janet Besant mengenai syarat bahwa calon presiden Federal Reserve regional harus tinggal di distrik mereka selama minimal tiga tahun. Kebijakan ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat tata kelola dan representasi lokal dalam sistem Federal Reserve. Pernyataan-pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa pembuat kebijakan dan lembaga pemikir inti menilai bahwa “jendela penurunan suku bunga” semakin terbuka.
Selain itu, Gedung Putih merilis Laporan Strategi Keamanan Nasional 2025, yang menandai pergeseran terbesar dalam arah strategis AS dalam satu dekade terakhir. Poin utamanya meliputi:
AS tidak lagi mengejar hegemoni global, melainkan melakukan redistribusi sumber daya strategis.
Hubungan AS–Tiongkok akan didefinisikan ulang berdasarkan prinsip “resiprokal dan setara,” sekaligus mengakui posisi Tiongkok yang “hampir sejajar.”
Penguatan kehadiran strategis AS di Amerika Latin.
Peringatan keras kepada Eropa terkait risiko “kemunduran peradaban” jika tidak menyesuaikan kebijakan agar tetap sejalan dengan kepentingan strategis AS.
Dokumen tersebut mengindikasikan bahwa AS melakukan pengetatan strategi mengingat keterbatasan sumber daya ekonomi, militer, dan diplomatik, sembari membangun kerangka hubungan internasional yang lebih pragmatis. Reposisi hubungan AS–Tiongkok dapat menjadi salah satu variabel paling signifikan bagi pasar keuangan global di tahun-tahun mendatang.
Secara keseluruhan, ekonomi AS menunjukkan empat karakter utama:
Inflasi turun secara moderat tanpa indikasi percepatan kembali
Sentimen konsumen membaik dan ekspektasi inflasi mereda
Pembuat kebijakan mulai memberi sinyal kemungkinan penurunan suku bunga
Reposisi strategi global berpotensi menciptakan stabilitas baru dalam hubungan AS–Tiongkok
Kombinasi faktor tersebut meningkatkan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan pekan depan, memberikan visibilitas lebih jelas untuk kebijakan 2025. Probabilitas soft landing AS meningkat, sementara dinamika geopolitik dan rekonstruksi strategi global akan menjadi pendorong penting bagi pasar keuangan.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
