Ikhtisar:Sindikat penipuan forex internasional adalah kelompok kriminal terorganisir yang menjalankan skema penipuan di pasar valuta asing (forex) secara lintas negara. Sindikat penipuan forex internasional berhasil diringkus di Malaysia pada bulan Juli kemarin. Korban dari berbagai negara termasuk Indonesia, selengkapnya bisa Anda baca disini

Sindikat Penipuan Forex Internasional
Sindikat penipuan forex internasional adalah kelompok kriminal terorganisir yang menjalankan skema penipuan di pasar valuta asing (forex) secara lintas negara. Sindikat ini biasanya terdiri dari sejumlah orang yang memiliki peran berbeda-beda, seperti perekrut, pengelola dana, penyebar informasi palsu, dan lainnya.
Tujuan utama mereka adalah menipu investor agar menginvestasikan uang mereka dalam skema yang tampak sah tetapi sebenarnya dirancang untuk mencuri dana tersebut.
Sindikat ini beroperasi di berbagai negara, menargetkan korban dari berbagai latar belakang dan wilayah geografis. Mereka sering menggunakan teknologi dan internet untuk mencapai target yang lebih luas.
Para anggota sindikat sering menggunakan identitas palsu atau identitas yang dicuri untuk membuka akun bank, situs web, dan platform perdagangan. Mereka memanfaatkan media sosial, iklan online, email, dan situs web palsu untuk menarik perhatian investor potensial dengan janji keuntungan tinggi dan risiko rendah.
Sindikat penipuan berkedok trading forex internasional telah menjadi ancaman serius bagi para investor di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan pasar valuta asing (forex) yang luas dan dinamis, sindikat ini menipu korban dengan janji keuntungan besar dan risiko rendah.

Sindikat Forex Internasional Diringkus di Malaysia
Pada awal Juli 2024, pihak berwenang di Kuala Lumpur melakukan penggerebekan besar-besaran yang menghasilkan penangkapan 65 orang terkait penipuan investasi forex. Operasi ini dilakukan oleh Departemen Investigasi Kejahatan Komersial Bukit Aman (CCID) di Jalan Hang Tuah.
Penangkapan ini mengungkap jaringan penipuan yang melibatkan warga lokal dan asing dari berbagai negara, termasuk Vietnam, Bangladesh, Hong Kong, China, India, dan Thailand.
Pada 2 Juli 2024, CCID melakukan penggerebekan di sebuah lokasi di Jalan Hang Tuah, Kuala Lumpur. Dari penggerebekan tersebut, polisi berhasil menangkap 65 orang yang terdiri dari 25 pria lokal, 26 wanita lokal, dan beberapa warga asing. Barang bukti yang disita meliputi lima iMac, 25 laptop, tiga CPU, empat monitor, dan dua lisensi dari DBKL (Dewan Bandaraya Kuala Lumpur).
Sindikat ini menjalankan operasi penipuan forex dengan menawarkan dua jenis akun investasi, yaitu akun standar dan premium. Mereka menggunakan website untuk merekrut investor, membuka akun, dan mengelola transaksi investasi. Para korban diminta untuk mendaftarkan diri melalui situs web tersebut, kemudian menginvestasikan uang mereka dengan janji keuntungan besar.
Berdasarkan penyelidikan, korban berasal dari berbagai macam negara di Eropa, Asia hingga Indonesia. Namun, masih belum dapat dipastikan berapa orang Indonesia dan korban-korban lainnya yang berhasil ditipu oleh para pelaku.
Hingga saat ini, informasi spesifik mengenai broker forex yang digunakan oleh sindikat ini belum diungkapkan secara rinci oleh pihak berwenang. Penyidik masih memeriksa legalitas perusahaan yang mengelola platform investasi ini. Namun, penting untuk dicatat bahwa penipu sering kali menggunakan nama broker terkenal atau membuat broker palsu untuk meyakinkan korban.
Broker Yang Dituduh Terlibat Sindikat Penipuan Forex Internasional
Besarnya pasar forex memang telah menarik banyak trader dan investor ke dalamnya. Namun, hal ini juga menjadi sasaran empuk bagi sindikat penipuan.
Beberapa broker forex di bawah ini diketahui terlibat atau dituduh digunakan oleh sindikat penipuan forex internasional.
1. IronFX

IronFX telah dituduh oleh banyak investor di seluruh dunia, termasuk Indonesia karena dugaan penipuan. Mereka menghadapi keluhan mengenai penarikan dana yang sulit atau tidak mungkin dilakukan oleh investor.
2. Trade 12

Trade12 telah disebut-sebut dalam banyak laporan sebagai broker yang digunakan oleh sindikat penipuan. Mereka menghadapi banyak keluhan dari investor yang tidak dapat menarik dana mereka dan merasa ditipu oleh praktik perdagangan yang curang.
3. Trading Fxp

Broker ini telah dituduh melakukan penipuan oleh beberapa investor. Mereka menghadapi masalah dengan regulator keuangan dan telah disebut dalam beberapa laporan sebagai broker yang digunakan oleh sindikat penipuan forex.
4. F1Markets

F1Markets telah menerima banyak keluhan dari investor mengenai praktik perdagangan yang tidak adil dan penipuan. Mereka telah ditandai oleh beberapa regulator keuangan sebagai broker yang bermasalah.
Sindikat penipuan forex internasional sering menggunakan broker yang tidak diatur atau tidak kredibel untuk menjalankan operasi mereka. Investor harus selalu berhati-hati dalam memilih broker forex dan memastikan bahwa broker tersebut diatur oleh otoritas keuangan yang sah. Melakukan penelitian mendalam dan membaca ulasan serta testimoni dari sumber terpercaya dapat membantu menghindari menjadi korban penipuan forex.
