Ikhtisar:Pasar saham Indonesia menghentikan perdagangan selama 30 menit pada hari Kamis, pertama kalinya sejak bursa memasang pemutus sirkuit 5 persen untuk memperlambat penjualan panik di tengah kekhawatiran merebaknya Covid-19 yang meluas di negara ini.
Pasar saham Indonesia menghentikan perdagangan selama 30 menit pada hari Kamis, pertama kalinya sejak bursa memasang pemutus sirkuit 5 persen untuk memperlambat penjualan panik di tengah kekhawatiran merebaknya Covid-19 yang meluas di negara ini.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan pada pukul 3:33 malam. waktu setempat setelah indeks turun lebih dari 5 persen menjadi 4,895, level terendah sejak Juni 2016.
Penurunan tersebut menempatkan pasar ke wilayah bearish setelah jatuh lebih dari 20 persen dari level tertinggi terbaru tahun ini.
Pasar saham telah berada dalam lintasan yang menurun sejak awal bulan ini ketika negara itu mengumumkan kasus Covid-19 yang pertama kali dikonfirmasi, yang memaksa bursa menerapkan pemutus sirkuit di tempat pertama.
Indonesia sampai hari ini telah mengumumkan 34 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dengan satu kematian sementara juga menempatkan ratusan lainnya dalam pengawasan ketat.
Pada hari Rabu malam, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan penyakit seperti pneumonia, yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, sebuah keluarga dari virus flu korona yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina, sebagai pandemi.
Pengumuman itu menyarankan upaya penahanan untuk membatasi penyebaran virus telah gagal dan negara-negara di seluruh dunia sekarang perlu mengambil lebih banyak tindakan untuk mengurangi pandemi.
Total Rp 300 triliun ($ 20,6 miliar) dihilangkan dari bursa pada hari Kamis, membawa kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 5.679 triliun.
Saham perusahaan konstruksi milik negara seperti Wijaya Karya dan Waskita Karya mengalami pemukulan berat dan masing-masing turun lebih dari 18 persen dan 16 persen.
Investor asing menjual saham senilai Rp 257 miliar, lebih banyak dari yang mereka beli. Penjualan bersih mereka mencapai total Rp 7,5 triliun sepanjang tahun ini.
Rupiah juga turun lebih dari 1 persen pada hari Kamis untuk mengakhiri hari perdagangan di 14.522 terhadap dolar AS, menurut data pasar spot Bloomberg.
Ada penjualan juga di pasar obligasi. Imbal hasil obligasi 10-tahun pemerintah naik menjadi 7,3523 persen dari 7,1762 kemarin. Hasil panen bergerak terbalik dengan harganya.